Pada 5 April 2025, pemerintah TRISULA 88 Amerika Serikat mulai mempersiapkan langkah akuisisi terhadap TikTok, platform media sosial populer milik perusahaan Tiongkok, ByteDance. Langkah ini bertujuan untuk menjawab kekhawatiran lama tentang risiko keamanan nasional yang disuarakan oleh para pembuat kebijakan di Washington.
Latar Belakang: UU PAFACA dan Tekanan untuk Divestasi
Kekhawatiran terhadap TikTok memuncak setelah Kongres mengesahkan Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act (PAFACA) pada April 2024. Undang-undang ini mewajibkan aplikasi yang dikendalikan oleh negara asing, seperti TikTok, untuk melepaskan kepemilikan asing dalam 270 hari atau menghadapi larangan beroperasi di AS. TikTok, yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di Amerika, menjadi sasaran langsung karena hubungannya dengan ByteDance yang berbasis di Tiongkok.
Trump Beri Waktu Tambahan untuk Akuisisi
Setelah kembali menjabat sebagai Presiden pada Januari 2025, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda penerapan PAFACA selama 75 hari. Penundaan ini memberi waktu tambahan bagi TikTok untuk menemukan pembeli di AS. Masa tenggang ini berakhir pada 5 April 2025. Dalam wawancara terbaru, Trump mengatakan ia mungkin akan memberi perpanjangan lagi jika belum ada kesepakatan, menunjukkan pendekatan yang lebih fleksibel dibanding masa jabatan sebelumnya.
Proses Negosiasi dan Tantangan Utama
Negosiasi akuisisi TikTok terus berjalan. Tokoh-tokoh seperti investor Kevin O’Leary dan kreator populer MrBeast telah menyatakan ketertarikannya. Namun, proses ini tidak berjalan mulus. Pemerintah Tiongkok menolak kesepakatan yang tetap memberi ByteDance sebagian kepemilikan.
Masa Depan TikTok Masih Menggantung
Meskipun pemerintah AS telah memberi waktu tambahan, masa depan TikTok di negara itu tetap tidak pasti. Larangan ini akan berdampak besar bagi pengguna dan komunitas kreator konten di AS. Di sisi lain, langkah ini berpotensi memperburuk hubungan diplomatik dengan Tiongkok dan memicu debat baru tentang regulasi teknologi serta kebebasan berekspresi.
Penutup
Langkah pemerintah AS pada 5 April 2025 menegaskan tekad mereka untuk melindungi keamanan nasional dari potensi ancaman digital. Namun, proses akuisisi TikTok penuh dengan hambatan diplomatik dan ekonomi. Keputusan akhir terhadap aplikasi ini akan menjadi penentu arah kebijakan teknologi dan hubungan internasional AS di masa mendatang.